Sabtu, 26 September 2015

SYUKUR AKAN NIKMAT

SYUKUR AKAN NIKMAT
Oleh : Minarur Rohman

Manusia adalah mahluq ciptaan tuhan yang paling sempurna dan paling indah. Sebagai mahluq ciptaanNya manusia di tuntut harus sebagi kholifah, baik kholifah pada diri sendiri ataupun menjadi kholifah pada sesamanya  di muka bumi ini. Sebuah anjuran yang harus di laksanakan pada setiap individu manusia.
                Seseorang dianggap merdeka dan Berjaya  apabila ia sudah kaya akan harta, itulah anggapan manusia secara universal. Padahal harta adalah sebuah jalan untuk mencapai sebuah jalan untuk menuju kemerdekaan. Anggapan saya sebagai seorang yangmerdeka adalah orang yang bia merasakan akan karunia Allah yang Maha Kuasa dan tak pernah habis akan rahmatnnya, diibaratkan kalau lautan sebagai tinta untuk mencatat semua karuniaNya maka sangatlah kurang meskipun yang menjadi pena adalah tanaman yang tumbuh di dunia ini. Seorang yang bias merasakan karunia Allah adalah seorang yang bias berbahagia hidup di dunianNya, tak semua orang bias hidup bahagia di dunia meskipun dia punya harta yang berlimpah ruah, seperti diantarannya para pejabat-pejabat Negeri Ini yang umumnya bekerja hanya untuk memperbesar perutnya sediri. Tapi tak semua pejabat negeri ini seperti itu, mungkin hanya 30 sampai dengan 50 persen yang bisa merasakan kebahagiaan hidup di dunia ini. karena citranya lah yang lebih kuat dari pada Wahmnya.

                Dalam dada manusia di bagi menjadi 2 bagian yaitu sebelah kanan dan sebelah kiri. Sebelah kanan terletak hati yang disitu Allah Menempatkan semua kebaikan, dansebelahnya adalah dada bagian kiri yang terdapat semua sifat-sifat jelek pada diri Manusia. Sekarang tinggal bagaimana Manusia tersebut mengolah dadanya untuk bisa mencapai sebuah kebahagiaan. Titik sebuah kebahagiaan adalah memperkuat Iman kepada Allah, dengan memperkuat iman kepada Allah maka akan timbullah rasa syukur kepada Allah, dengan timbulnya rasa syukur kepada Allah maka akan timbullah sifat prasngaka baik kepada Allah. Berasal dari prasngka baik itulah Manusia akan merasa semua pemberian Allah baik itu yang bersifat negatif (ujian) ataupun (Positif (nikmat). Ketika sifat prasangka buruk itu sudah tertanam maka dia tak akan mudah menyalahkan apa yang Allah Berikan kepadanya, Karena Allah lah yang Maha Segalanya. 
Share:

0 Comments:

Posting Komentar

Mari Berubah

Blog Archive