CONSTANTINE ± 250-337
Tokoh ini Kaisar Romawi pertama yang memeluk Agama Nasrani.
Lewat masuk agama itu dan pelbagai cara pengembangan yang ditempuhnya, dia
memegang peranan menonjol dalam hal mengubah Agama Nasrani dari agama yang
diuber-uber dan diancam hukuman menjadi agama yang dominan di Eropa.
Constantine
dilahirkan kira-kira tahun 280 di kota Naissus (sekarang bernama Nis) di negeri
yang kini menjadi Yugoslavia. Ayahnya seorang perwira tinggi, dan Constantine
menghabiskan masa mudanya di Nicomedia, tempat pengadilan Kaisar Diocletian
berada.
Diocletian
naik tahta tahun 305 dan ayah Constantine --Constantius--menjadi penguasa di
paruh sebelah barat Kekaisaran Romawi. Tatkala Constantius meninggal dunia di
tahun berikutnya, Constantine dinyatakan sebagai kaisar oleh para prajuritnya.
Tetapi, jendral-jendral lainnya saling berselisih mengenai penobatan ini dan
perang saudara pun tidak bisa dielakkan lagi. Peperangan ini baru berakhir
tahun 312 tatkala Constantine dikalahkan oleh lawannya yang masih bertahan
--Maxentius-- dalam suatu pertempuran di jembatan Milvian dekat kota Roma.
Tak
bisa dipastikan kapan Constantine masuk Agama Nasrani. Cerita-cerita yang lazim
terdengar bilang, pada saat-saat menjelang pertempuran di jembatan Milvian,
Constantine melihat salib menyala di langit dan bertuliskan "Dengan tanda
ini kau akan mampu menaklukkan." Tak peduli kapan dia masuk Nasrani,
Constantine berbuat banyak buat kemajuan Agama Nasrani. Salah satu langkah
pemulanya adalah membuat Undang-Undang Milan. Dengan undang-undang ini Agama
Nasrani merupakan agama legal dan agama yang ditolerir. Undang-undang itu juga
memungkinkan kembalinya kekayaan Gereja yang tadinya dirampas di masa
penguberan dan diobrak-abrik di masa lampau. Juga dinyatakan hari Minggu sebagai
hari beribadah.
Undang-undang
Milan tidaklah didasarkan semata-mata oleh sikap toleransi terhadap agama.
Sebaliknya, pemerintah Constantine dapat dianggap sebagai tanda bermulanya
penindasan terhadap orang-orang Yahudi yang terus berlangsung di Eropa yang
Kristen di abad-abad mendatang.
Constantine
tidak pernah menjadikan agama Nasrani sebagai agama resmi negara. Tetapi, lewat
peraturan dan langkah-langkah politiknya dia jelas pendorong perkembangan agama
ini. Di masa pemerintahannya jelas sekali, barangsiapa yang masuk Nasrani
berarti pintu terbuka baginya dalam hal kemudahan naik jenjang dalam karier
pemerintahan. Dan keputusan-keputusan yang dikeluarkan Constantine juga
memberikan kekebalan dan hak-hak istimewa bagi pihak gereja. Begitu pula dia
membangun gereja-gereja yang termasyhur di dunia --seperti gereja kelahiran Isa
di Bethlehem dan gereja Makam Isa di Darussalam. Kesemua gereja ini mulai
dibangun pada saat pemerintahan Constantine.
Peranan
Constantine selaku Kaisar Romawi yang beragama Nasrani dengan sendirinya
membuat dia berhak tercantum di dalam daftar urutan buku ini. Tetapi, beberapa
tindakannya mengandung akibat-akibat berjangka jauh. Misalnya, dia memugar dan
memperluas kota Byzantium, dan diganti dengan nama Constantinople (sekarang bernama
Istambul) merupakan salah satu kota terbesar di dunia dan tetap jadi ibukota
Kekaisaran Romawi Timur sampai tahun 1453 dan beberapa abad kemudian menjadi
ibukota kekaisaran Ottoman.
Constantine
memainkan pula peranan penting dalam sejarah internal gereja. Melibatkan diri
dalam sengketa antara pengikut-pengikut Arius dan Athonius (dua teolog Kristen
yang mengajukan doktrin berbeda), Constantine memanggil rapat Dewan Nicola (di
tahun 325), dewan persidangan gereja pertama. Dewan tempat Constantine ambil bagian
dengan aktif, dapat memecahkan persengketaan itu dengan diterima Doktrin
Nicene, yang kemudian menjadi doktrin gereja yang ortodoks.
Hal
penting lain adalah peranannya dalam hubungan penyusunan peraturan-peraturan
sipil. Constantine membuat perundang-undangan yang mengatur
perusahaan-perusahaan turun-temurun (seperti Joqal, tukang roti).
Dikeluarkannya pula dekrit yang isinya mengatur "coloni" (kelas
petani penggarap) dilarang meninggalkan tanah garapannya. Dalam pengertian
modern dekrit ini berarti merubah "coloni" (petani penggarap) menjadi
budak, yang terikat dengan tanahnya. Dekrit ini dan lain-lain aturan merupakan
peletak dasar dari seluruh struktur sosial di jaman pertengahan Eropa.
Constatine
tidak dibaptis sampai ia terbaring di tempat tidur dalam keadaan sekarat,
walaupun jelas dia sudah masuk Agama Nasrani jauh sebelum itu. Tetapi,
berbarengan dengan itu juga benar bahwa jiwa kenasraniannya sudah luntur
sepenuhnya. Walau dengan ukuran saat itu, dia begitu beringas dan kejam. Sikap
ini bukan tertuju kepada lawan-lawannya semata. Oleh sebab-sebab yang kurang
jelas, dia menghukum istri serta anak lelakinya pada tahun 326.
Bisa
dipersoalkan, penerimaan Constantine terhadap Agama Nasrani sebelumnya tidaklah
mengubah jalannya sejarah, tetapi sekedar mengabsahkan hal-hal yang memang tak
bisa terelakkan. Selain itu, meski Kaisar Biocletian (memerintah dari tahun
284-305) telah melakukan gencetan yang hebat terhadap Agama Nasrani, usahanya
membuat agama itu tidak berhasil karena saat itu Agama Nasrani jauh lebih kuat
dari kekuatan yang akan menghantamnya walau dengan tindak kejam bagaimanapun.
Tarolah orang menganggap kegagalan percobaan Biocletian menumpas habis Agama
Nasrani dan agama itu bisa meraih kemenangan meskipun tanpa ikut campur
Constantine samasekali. Anggapan dan spekulasi seperti itu memang menarik,
tetapi tidak meyakinkan dan tidak pasti. Sulit sekali dibayangkan apa yang akan
terjadi tanpa Constantine. Amatlah jelas, dengan dorongannya, Agama Nasrani
menyebar luas baik dari ukuran jumlah maupun daerah berikut pengaruh. Dari
sekelompok kecil yang tak berarti hanya dalam jangka waktu satu abad menjadi
agama yang mapan dan punya pengaruh besar di dunia.
Teranglah
sudah, Constantine merupakan tokoh poros dalam sejarah Eropa. Tempatnya dalam
urutan daftar lebih tinggi ketimbang tokoh-tokoh Alexander Yang Agung, Napoleon
dan Hitler karena pengaruhnya yang punya jangkauan panjang.
Situs
web
- http://www.newadvent.org/cathen/04295c.htm
- http://www.roman-emperors.org/conniei.htm





0 Comments:
Posting Komentar