Senin, 11 April 2016

UNTAIAN KATA TAK TERTATA


UNTAIAN KATA TAK TERTATA
Arlojiku Berdering
Bertanda berputarnya waktu
Cintaku mulai terbentang
Dimanapun aku terharu
Emberpun mulai penuh dengan dentuman kacang matang
Frekuensinya tepat pada dadaku
Gledek selatan terasa sudah berkumandang
Hembusan nafasnya terdengar dari utara
Inginlah rasaku memetik pelurunya
Jika memang hati itu untuk ini
Kibar bendera terbentang pada dadanya
Lambang di jidat itu tak kentara
Memang tak mudah menuduhnya
Nona manis itu mulai menyombongkan rupa cantiknya
Omangnya menggernyit perlawanan itu
Perlawanan bermulai sejak lama
Qur’an menjadi alas untuk melangkah
Relung nadinya terisi syetan tak berdaya
Senang rasaku memahaminya
Tapi, apa memang seperti itu?
Umumnya memang tidak seperti itu
Veteran sebagai terhianat
Walau sudah hilang tanda di jidat
Xenia sudah berubah karana sari asing
Zuhud adalah lawan terakhir
Share:

Mari Berubah